Sunday, May 23, 2010

PLAGIARISME DI KALANGAN AKADEMISI

Plagiarisme adalah suatu tindakan penjiplakan dengan menyalin ulang hasil karangan, pendapat, penelitian, dan sebagainya dari orang lain secara disengaja untuk dibuat seolah-olah adalah hasil karya sendiri. Plagiator merupakan orang yang melakukan plagiat. Plagiat itu sendiri merupakan tindak pidana karena telah menjiplak hak cipta orang lain. Beberapa contoh plagiarisme adalah menyalin karangan orang lain tanpa membubuhkan tanda petik atau bentuk kutipan dalam alinea yang berbeda dan mengambil gagasan dari orang lain tanpa memberikan sumber dari penyalinan gagasan tersebut. Plagiarisme dalam bidang akademis juga sering ditemukan kasusnya dan juga disebut dengan istilah swaplagiarisme yakni penulisan kembali karya dan gagasan orang lain tanpa menyebutkan sumber aslinya. Hal ini yang merupakan hal yang dapat mencoreng dunia pendidikan. Dengan adanya plagiat dalam penelitian ilmiah dan sebagainya dalam kalangan akademisi membuat orang banyak tidak percaya terhadap kredibilitas seorang akademisi yang pelakukan plagiarisme tersebut. Maka dari itu plagiat merupakan tindak pina yang bisa ditindaklajuti secara hukum bahkan dalam kalangan akademisi dapat dipecat dari sekolah atau universitas dari orang itu berada.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan plagiat adalah terbatasnya waktu untuk melakukan suatu penelitian ilmiah sehingga mendorong seorang akademisi untuk lebih memilih menyalin hasil penelitian orang lain agar bisa lebih cepat. Selain itu rasa kepercayaan diri yang kurang dalam membuat suatu gagasan yang membuat seseorang tertarik untuk menyalin hasil karya orang lain dibandingkan dengan membuatnya sendiri.


Permasalahan plagiat itu sendiri telah banyak merebak di Indonesia seperti dalam pembuatan lagu yang semakin marak di kalangan musisi di dalam maupun luar Indonesia. Selain dari kalangan musisi, ternyata terdapat plagiat di kalangan akademisi seperti yang diungkapkan di paragraf sebelumnya. Beberapa kasus diantaranya terjadi di beberapa universitas terkemuka di Indonesia dan kredibilitasnya tidak diragukan lagi. Namun dengan adanya kasus tersebut, pencitraan dari universitas tersebut menjadi sedikit tergoyahkan dan mencoreng dunia pendidikan. Maka dari itu harus ada recovery image yang dapat mengembalikan pemberitaan mengenai plagiat yang terjadi di kalangan akademisi tersebut.

Pertama akan dibahas untuk bagaimana caranya kita mengatasi permasalahan plagiarisme di dalam kalangan akademisi. Langkah awal yang paling penting adalah dari dalam diri masing-masing individu untuk menimbulkan rasa tanggung jawab yang tinggi atas setiap gagasan yang akan dibuatnya karena rasa tanggung jawab tersebut merupakan hal mendasar di kalangan akademisi terhadap karya mereka. Selain itu perlu adanya kepercayaan diri terhadap hasil karya sendiri, dalam hal ini adalah moral si penulis dalam membuat suatu tulisan. Langkah selanjutnya melibatkan peranan pemerintah dalam hal ini Departemen pendidikan nasional yang berfungsi sebagai controller agar tindakan plagiarisme ini dapat berkurang bahkan hilang. Adanya undang-undang tertulis yang dapat mempidana terdakwa plagiat di kalangan akademisi yang lebih tegas sehingga membuat para plagiator itu jera.

Selain dari pihak-pihak terkait dalam kalangan akademisi, peranan media massa dalam pemberitaan juga harus dipertimbangkan. Beberapa kasus plagiat di kalangan akademisi yang merebak di media massa membuat suatu institusi mempunyai citra yang buruk, maka dari itu perlu adanya penyeimbang dari pemberitaan tersebut. Salah satunya dengan cara mempublikasikan hasil karya lainnya yang patut diacungi jempol dan memang benar-benar bisa berguna bagi kepenting bangsa dan negara. Karena semakin banyak sumbangsih gagasan-gagasan lainnya terhadap kepentingan orang banyak dapat mengaburkan pemberitaan negatif seputar plagiat yang telah terlanjur tersiarkan oleh media. Dalam hal ini institusi pendidikan dapat menunjukkan bahwa tidak semua hasil karya dari para akademisi tersebut merupakan hasil dari tindakan plagiarisme. Dengan membawa hasil penelitian dan gagasan-gagasan lainnya dan dipublikasikan di media massa baik lokal, nasional, maupun internasional dapat meng-cover pemberitaan miring seputar plagiat di kalangan akademisi.

No comments:

Post a Comment

where do you come from?

widgets

Total Pageviews