Monday, May 14, 2012

Dara itu bernama Sukhoi

Dara terbang lalu luluh lantak
berkeping terhempas menghantam bagian bumiku
yang pernah marah mengeluarkan lava ratusan tahun lalu


Berkeping dia hancur
bikin sesat hati yang bersedan-sedan menunggu pengharapan


Semoga ridha akan takdir Yang Maha Tahta
Siapa berani lawan


Aku berduka dan berdoa
Selamatkan jiwa mereka yang berhancuran di bumiku
Allah pasti jaga


Amin


#rfjkt150512

Monday, May 7, 2012

Museum: Dinamisasi Manusia Melalui Budaya

Seperti blog yang saya posting sebelumnya, mendinamisasi manusia. Andai saya kaji dengan keantropologiannya, mendinamisasikan manusia yang memang faktor alam atau "dari sononya" bisa jadi pupuk buat mendinamisasikan masyarakat yang konvensional, kurang pengetahuannya. Saya tertarik dengan perkataan Pramoedia "Seorang terpelajar harus juga berlaku adil sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan". Dimana seseorang dengan ilmunya harus adil, juga berbagi ilmu itu dengan berbuat sebaik-baiknya manusia pada sesamanya.
Maaf sekali lagi, saya cuma mau mengeluarkan aspirasi saya aja. Beberapa waktu lalu saya pergi ke Museum Bank Indonesia dan Bank Mandiri. Sekiranya saya bisa liat sejauh mana mata uang bisa jadi saksi bisu sejarah peradaban manusia, budaya, nilai, dan norma. Gak perlu punya banyak ilmu buat dateng kesana, tapi keluarlah dengan ilmu selepas mengunjungi museum. Apalagi buat anak-anak kecil yang masih mengimitasi para tetuanya. Saya harap museum-museum ini bisa jadi tempat hiburan beredukasi yang baik buat adik-adik dan para tetuanya untuk bijaksana menjalani dinamisasi manusia dan nantinya masyarakat. Budaya itu dinamis. Karena budaya itu buatan manusia. :)


beberapa foto saat saya ke museum BI, Bank Mandiri dan diakhiri makan es krim di Ragusa bersama teman saya Audy Majid. :)

















Mendinamisasi Manusia

Menjadi pribadi yang dinamis adalah manusia. Hal yang sangat saya tidak dapat hindari. Bahkan orang gak waras pun dinamis, bisa kewarasannya maupun ketidakwarasannya. Sebuah luapan emosi bisa diungkapkan manusia lewat ekspresi, baik dari tubuh, wajah bahkan bahasa. Menyadari bahwa gak selamanya saya harus menjadi anak terkecil dan manja. Gak selamanya juga saya harus minta dibayari. Alhamdulillah saya udah lulus strata satu sarjana ilmu komunikasi. saya tau cari kerja di Indonesia itu sulitnya minta ampun. 6 bulan saya berjuang, menanggung malu pengangguran. Tapi bukan berarti selama itu saya gak produktif. Saya magang di humas PT Astra International Tbk di Sunter sebelum akhirnya saya diterima bekerja jadi staf divisi program di Soegeng Sarjadi School of Government dibawah asuhan bang Fadjroel Rachman. Menyenangkan ketika saya harus bisa berinovasi membuat suatu program yang sifatnya lebih kemasyarakatan dan pencerdasan bangsa. Suatu hal yang mungkin banyak orang pandang sebelah mata karena tidak menghasilkan uang yang banyak. Walaupun begitu, apa yang saya dapatkan lebih. Menjadi pribadi manusia yang dinamis dan menumbuhkan empati untuk hidup berdampingan atau zoon politicon. Bertemu dengan orang sehebat ketua KPK Abraham Samad itu sebuah karya luar biasa bagi saya. Beliau hadi di acara SSSG, Nonton Bareng Film "Kita Vs Korupsi". Terlihat begitu wibawa dan tegasnya beliau sebagai perawakan Makassar.

Menjadi pribadi yang ingin berhasil ga cuma dilihat dari apa yang telah diperbuat. Tapi hati, jiwa dan pikiran juga. Saya gak tahan ketawa, liat blog-blog dari jaman kuliah. Gak pernah tanpa cowok. hehe. Manusia berpikir dengan akal dan cinta, itu yang saya rasakan. Memfokuskan diri pada apa yang ingin saya capai untuk keberhasilan diri itu sangat penting bagi saya sekarang. Dan saya yakin Allah ga akan pernah memberi ujian yang melampaui batas kemampuan manusia itu sendiri. Semoga blog saya yang dari masa ke masa bisa jadi refleksi hidup yang dinamis itu. Hasbunallah wa ni'mal wakil. Subhanallah. :)

saya di acara Nonton Bareng Film "Kita Vs Korupsi"


teman-teman di SSSG

where do you come from?

widgets

Total Pageviews